Tuesday, September 18, 2018
Fear of Failure
The biggest blessing this month; to realize one's chronic weakness, atau bahkan bisa disebut sebagai suatu sesat pikir. Menyadari nya is a step, mengubahnya is another huge milestone. I guess it's time to level up. And read more books.
source: TIME
Friday, March 23, 2018
sesuatu dari blog satu lagi
jadi gua sempet menyadari kalo belakangan ini ada seseorang yang kurang ramah ke gua. setelah gua telusuri, menurut seorang sumber, org ini sedikit insecure karena gua (dalam kata lain; mengutip kata sumber gua; iri hati).
di satu sisi gua bersyukur, pasti ada nikmat dari Allah SWT kpd gua yg sampe membuat org ini bisa kaya gitu. gua jg gamau sok2 "apasih yg mau kamu iri-in toh gue gini2 aja" krn pada nyatanya sesuatu yg "gini2" aja bagi seseorang bisa jadi suatu impian bagi org lain. tp gua sekedar ingin bercerita ttg Astrid versi smp yang punya folder di laptop toshiba nya berjudul hatred chapter. pas tingkat 1 gua nemu lagi tu laptop dan gua buka folder itu, buset, isinya cuma gua ngeluh doang ttg org2 yg deep down gua iri-in. bbrp emg ada yg purely gua ngeluh krn kejahatan org2 tsb, tp most of them adalah penyaluran rasa iri gua terhadap mrk2 yg dulu memiliki sesuatu yg seorang anak SMP inginkan; popularitas. ea jijik bgt tp pls itu normal. untung aja gua dulu menyalurkannya ke diri gua sendiri, bkn mengumbarnya ke medsos. i guess i got common sense to thank for that.
ok, balik lagi ke intinya. dulu gua org yg se iri hati itu. sampe pada tahap di mana gua insecure bgt sama diri gua. tp krn dr dulu gua outgoing dan "pede" org2 selalu ga bisa see through my insecurities unless mungkin org2 yg sedeket itu sama gua. dan entah gmn cerita maupun caranya, mungkin krn gua semakin dewasa dan mulai fokus ke aspek kehidupan lain yg jauh lebih penting, rasa iri gua itu hilang perlahan-lahan. gua lebih fokus sm diri gua sendiri, pengembangan diri gua, hubungan gua sm org2 sekitar gua, dan terutama keluarga gua, even kalo boleh jujur; liliput. gua semenganjurkan itu org lain punya pet, krn pet beneran ngajarin afeksi dan kasih sayang, even rasa percaya diri (like, this little creature doesn't understand anything, but she trusts me. i dont deserve this??) ok enough about that. intinya gua mulai fokus sama diri gua, dan ever since, hidup gua alhamdulillah started going up. gua ga bilang skrg gua ga pernah iri lagi sm org lain, sampe skrg gua masih sering liat org dan kaya "wanjir pgn dah gua jadi kaya dia" terutama kalo liat cewe2 cantik atau anak2 yudisium. keren bgt aja di mata gua. tp menurut gua itu manusiawi dan masih dibatas wajar. rasa iri itu ga membuat gua sebel sm org yg gua iri-in, rasa iri itu kadang malah memotivasi gua. dan balik lagi, gua mencoba fokus ke diri gua sendiri.
intinya, utk org itu, atau siapapun yg mungkin entah di belahan dunia mana menyimpan rasa iri thdp gua (sampe jadi gak suka sama gua, or even worse, ga suka sm diri sendiri), gua anjurkan untuk fokus pada perkembangan diri lu dan jangan terfokus pada orang lain. mana tau sebenernya kalian jg org yg gua iriin, atau diiriin sama temen sebelah kalian, atau diiriin sama anak2 pinggir jalan, ya intinya gitu lah. semua org punya sisi + yg diinginkan sama org lain, begitu pula sebaliknya, semua org punya sisi - yang bisa dilengkapi kelebihan orang disampingnya. toh, rumput tetangga memang akan selalu terlihat lebih hijau, might as well ngurusin kebon sendiri ga sih?
sekian aja deh rant gua hari ini. ingat! kalau kalian berbahagia dan berbangga dengan diri kalian, niscaya dunia akan mengikuti. itu prinsip yg gua selalu coba terapkan walaupun susahnya minta ampun. byebye
Saturday, February 3, 2018
About making things a habit
"the chains of habit are too light to be felt until they're too heavy to be broken" - Warren Buffet.
quote favorite gua sejak tingkat 1 -- sempet digantikan posisinya oleh quote "Maktub" dari buku Alchemist -- dan sekarang kembali menempati posisi best quote ever.
Kenapa quote itu sangat menggugah bagi gua? Karena gua punya berbagai kebiasaan buruk; begadang (tanpa melakukan apapun yang produktif), bangun siang, terlambat, menunda pekerjaan, gak punya tujuan, gak pernah pasang target, you name it. Parahnya lagi, keinginan untuk berubah jadi lebih baik baru gua temukan di kuliah, dan bahkan keinginan itu harus diawali dengan kesadaran gua kalau gua adalah manusia yang kacau. Yak, gua sempet merasa bahwa kehidupan main-main dan seenaknya itu bukan hal yang perlu dirubah.
Terus liburan kemarin gua encounter suatu video di Youtube, has been in my recommendations for quite some time tp gua tidak tertarik (at first). Akhirnya di suatu sore gua memutuskan untuk menonton video itu. Intinya, pembicaranya ngasih tau pandangan dia kalau, in her own words, motivation is bull-crap (ini gua perhalus ya he). You don't depend on motivations, motivations just come and go, it's all about beating your brain to do things you usually would not do.
The science behind it adalah our brain would try and protect us from doing things we usually wouldn't wanna do, this makes for hesitation ketika kita mau -- for example -- workout. That's why the trick is to distract your basal ganglia from making you hesitate and let your prefrontal cortex to make the right decisions (karena prefrontal cortex adalah bagian untuk decision making). Kalo trik dari si pembicara itu sendiri adalah dengan ngitung mundur dari 5-1 supaya those sounds of doubts in your head will shut up and you just. do. it.
"Improving your self discipline means changing up your normal routine, which can be uncomfortable and awkward. Charles Duhigg, author of The Power of Habit, explains that habit behaviors are traced to a part of the brain called the basal ganglia - a portion of the brain associated with emotions, patterns, and memories. Decisions, on the other hand, are made in the prefrontal cortex, a completely different area. When a behavior becomes habit, we stop using our decision-making skills and instead function on auto-pilot. Therefore, breaking a bad habit and building a new habit not only requires us to make active decisions, it will feel wrong. Your brain will resist the change in favor of what it has been programmed to do. The solution? Embrace the wrong. Acknowledge that it will take a while for your new regime to feel right or good or natural. Keep chugging along. It will happen."
source: forbes
kurang lebih isi video yg gua tonton dan artikel forbes yang gua baca semester lalu mirip, tapi mempatenkannya memang agak sulit. Godspeed
Monday, January 8, 2018
5 Must Watch
DEAD POETS SOCIETY
THE BREAKFAST CLUB
FREEDOM WRITERS
THE BLIND SIDE
THE LITTLE PRINCE
*even if you've read the book.
Subscribe to:
Posts (Atom)