Tuesday, January 31, 2017

Wawancara Spontan dengan Ayah



1. Apa cita-cita ayah waktu kecil? 
"Menjadi tukang pos"

2. Kenapa gak jadi tukang pos?
"Hmm. Karena akhirnya setelah kuliah pengen lebih dari tukang pos." disclaimer by request: not that there's anything wrong about being a tukang pos, he just had a change of heart.

3. Tadinya ayah pengen punya berapa anak?
"As many as i can.. as we can.. something like that"

4. Sedih ga gak ada anak laki-laki?
"Nope, it's okay, sama saja laki dan perempuan"

5. Sebutkan 3 kota pilihan ayah di Indonesia?
"Number one of course Medan, number two is Bogor, and number 3 I think *long pause* let's say Bandung"

6. Siapa anak ayah yang paling nakal pas kecil?
"All my children were not naughty when they were small"

7. But if you had to choose?
"Hmm Ommy!" (nb: ommy adalah panggilan spesial ayah buat Kak Sarah) "Dia menggunting-gunting celana ayah and also kabel daripada walkman ayah dulu. But it's okay, I didn't get angry cause she was still very small"

8. Kalau ayah cuma bisa ngasih satu nasihat ke anak ayah, what would it be?
"Do your best, be it study be it work be it beribadah, just do your best"

9. What was your first impression when you met mom?
"I like her"

10. Pesan untuk Astrid?
*very long pause* "Apaya.. Manusia yang paling baik ialah yang paling banyak memberikan manfaat bagi orang lain"



By the end of the interview, he asked me to add up some small details onto his answer for number 7
"Dia (Kak Sarah) paling dekat dengan ayah karena punya adik ketika baru berusia setahun lebih dikit sehingga adik dirawat sama ibu, ommy dirawat sama ayah, even tidur di samping ayah so no problem"
what he meant with no problem; gak masalah dulu dia bandel. this is my father trying hard not to hurt his daughter's feelings (and even made me put that disclaimer di nomor 2 to avoid hurting tukang pos's feelings) which i find extremely cute and thoughtful.

1 comment: